“Out of Frequency, Can you?”
Waah alangkah hebatnya tuh internet kalau sudah mulai rekayasa dunia pendidikan. Gimana nggak, seorang guru yang ngajar dan nggak ngajar bisa ketahuan tuh dari absensi sidik jari yang ditempel di sekolahnya. Data absensi bisa masuk langsung ke pusat, via internet tentunya, dan masuk dalam sistem informasi manajemen pendidikan pusat. Jika termasuk kategori dan nominasi) baginya akan sangat berpengaruh dan lebih akurat. Apalagi, secara otomatis diproses dan disampaikan via sms_layanan pesan singkat kepada kepala sekolah yang bersangkutan tentang kehadirannya, waah pasti mantap tuh. Tapi, apa menjamin sekolahnya akan menjadi sekolah bermutu dan berkualitas tinggi?
Hmm… coba saja setiap guru dan siswa punya gadget khusus yang terkoneksi selalu dengan internet, jadi kalau selesai ngajar guru bisa ngasih latihan dan saat itu juga koneksi internet guru dengan diknas mengatakan “guru a.n Dede Sopyan Assauri sedang memberikan quiz” secara otomatis, waah pasti seru dan hebat tuh. Ditambah lagi di ruang kelasnya pakai IP Web cam yang juga terkoneksi, jadi Menteri Pendidikan bisa inspeksi mendadak nggak usah jauh-jauh, hanya dengan memilih acak IP web cam dan IP gadget gurunya. Kelebihan internet lainnya adalah orang tua bisa tahu anaknya masuk atau tidak, bahkan orang tua bisa tahu anaknya di kelas atau di luar kelas hanya dengan koneksi IP web cam ke sekolahnya, tidak bermaksud terlalu proTEKTIF tapi proTEVEktif, kayak nonton bola siaran langsung dari kantor ayah atau ibunya. Kekhawatiran orang tua sedikit berkurang lah, kok cuma sedikit? Kan cuma bisa lihat doang, nggak bisa denger, makanya tambahin juga gadget yang bisa dengerin juga penjelasan guru. Udah ah resolusinya ketinggian ntar malah muncul pesan…“Out of Frequency” lagi.